September 2023
CEO Gathering API 2023

Pada tanggal 2 September 2023, Duniatex mengikuti CEO Gathering yang diadakan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) di The Ritz-Carlton Jakarta guna mendiskusikan tantangan internasional dan domestik terhadap tekstil dan produk tekstil (TPT) di tahun politik. Dalam acara yang dihadiri oleh para CEO perusahaan tekstil di Indonesia, muncul gagasan bahwa industri TPT harus lebih bersatu dalam memicu perbaikan dan peningkatan industri nasional ditengah-tengah kondisi pasca pandemi Covid-19.

Dilaporkan bahwa kinerja industri TPT mengalami perlambatan sejak kuartal 3 tahun 2022 hingga menjadi negatif di 2023, dengan penyebab kondisi ekonomi global dan tingginya stock China yang menyebabkan barang impor legal dan illegal membanjiri pasar domestik. Perlu dilakukannya utilisasi dari hulu ke hilir industri TPT serta diikuti oleh rasionalisasi karyawan. Walaupun begitu neraca perdagangan masih dinilai stabil sehingga peluang ekspor dinilai bisa bangkit, serta dengan adanya KTT ASEAN diharapkan bisa memperbaiki kebijakan perdagangan yang masih kurang sempurna.

Kemerosotan industri TPT disebabkan oleh pandemi Covid-19 serta Perang antara Rusia dan Ukraina yang mempengaruhi dinamika pemerintah bahkan secara global, menyebabkan permintaan ekspor dan ekspansi market menurun. Dengan adanya perang dagang antara China dan Amerika yang masih berlangsung, perlu adanya komunikasi antara pemerintah dan pelaku usaha guna memperbaiki ekosistem perekonomian induk besar. Permasalahan sekecil pun berpotensi mencederai perekonomian nasional secara menyeluruh karena sandang merupakan salah satu kebutuhan pokok. Namun dalam gathering ini disebutkan juga bahwa terdapat optimisme dalam memulihkan kondisi industri tekstil di Indonesia seiring dengan masuknya tahun politik maka akan ada potensi peningkatan dalam industri TPT.

Para pelaku industri TPT mengaku bahwa mereka sangat khawatir akan banyak ancaman selama dan pasca pandemi, yaitu produk luar negeri baik legal maupun ilegal banyak membanjiri pasar sehingga mengganggu kegiatan usaha, biaya produksi khususnya energi masih tinggi dan belum mendukung kegiatan operasional para pelaku industri, ditambah juga setelah pandemi para lembaga pembiayaan, baik perbankan maupun nonperbankan semakin mengetatkan pinjaman keuangannya karena situasi dan kondisi yang ada.

Diharapkan dengan adanya kerjasama yang kondusif antara para pemangku kebijakan serta pelaku industri tekstil, maka perekonomian Indonesia dapat membaik dan mengalami peningkatan sehingga industri tekstil dapat kembali turut serta menjadi salah satu pemasukan negara terbesar.